Jumat, 11 Juli 2014

cinta suci

Ini adalah kisah cinta suci puteri pertama Rasullullah yaitu zainab binti Muhammad dengan abul 'ash bin rabi'


Abul 'ash bin rabi' adalah pemuda yang jujur dan amanah, dia juga seorang pemuda yang mempunyai kepandaian dalam perdagangan, hingga suatu ketika ia kenal kenang khadija istri Rasullullah, lalu abu 'ash datang melamar  zainab dan diterima dengan senang hati oleh keluarga Rasullullah, pada saat itu Muhammad belum diangkat sebagai nabi. .


Pernikahan mereka berjalan dengan sangat bahagia, hingga mereka dikaruniai dua orang anak, Ali dan umamah, namun sayangnya pernikhan mereka tak berlangsung lama, datang sebuah kabar bahwa Muhammad ayah zainab telah diangkat sebagai nabi, mendengar berita itu zainab langsung mengunjungi rumah orang tuanya, dan zainab pun mengikrarkan keIslamannya.


Sesampainya dirumah ia menceritakan berita gembira itu kepada suaminy Abul 'ash, namun suaminya bersikukuh tidak mau menerima tentang ajaran yang dibawa mertuanya itu, dia tetep bersikukuh untuk tetap berada pada agama nenek moyangnya dulu, pada saat itu pernikahan mereka masih berjalan normal seperti biasa, sampai tiba waktunya Rasullullah menerima wahyu tentang larangan menikah dengan beda agama, seketika itu Rasullullahmemerintahkan kepada suami dari anak anaknya untuk menceraikan mereka dan mengembalikan mereka kepada Rasullullah, Ruqayyah dan Ummu kultsum telah diceraikan oleh suami mereka dan merekadikembalikan kepada Rasullullah, namun Abul 'ash tidak mau menceraikan zainab, padahal penduduk quraisy telah mengimin imini abul 'ash untuk bebas memilih siapa saja yang mau dia nikahi, namun abul 'ash menolak lantaran begitu cintanya kepada zainab.


Pada saat itu terjadi pula perang badr, perang antara kaum muslimin dengan kaum quraisy, yang mana perang itu dimenangkan oleh kaum muslimin, yang mana kaum muslimin menang dengan membawa harta rampasan dan juga tawanan, tawanan itu dapat ditebus dengan harta yang sesuai, pada saat itu abul 'ash telah tertawan, dan zainab mengirim seseorang untuk menebus abul 'ash dengan kalung pemberian khadijah istri Rasullullah, yang mana kalung itupemberian saat zainab menikah, saat melihat itu hati Rasullullah sangat sedih, karena itu kalung istri tercintanya, dengan perundingan dengan kaum muslimin akhirnya terdapat persetujuan bebaskan abul 'ash dan kembalikan harta yang untuk menebus namun dengan syarat abul 'ash mengembalikan zainab kepada Rasullullah.


Abul 'ash pun dibebaskan dan dia memenuhi janjinya terhadap Rasullullah, , zainab pun dikembalikan kepada Rasullullah, mereka bercerai, abul 'ash yang terkenal dengan kepiwaiannya dalam berdagang dan juga dia yang amanah, maka penduduk quraisy pun mengamanahkan dagannya kepada abul 'ash. pada saat perjalanan pulang dari negeri syam menuju mekkah yang melewati madinah, dihadanglah oleh pasukan Rasullullah, abul 'ash Bersama kafilah dagang yang berjumlah 170 orang dan 100ekor onta pun digiring ke madinnah, pada saat ditawan abul 'ash berhasil meloloskan diri, namun apa abul 'ash pergi mencari rumah zainab, dan bertemulah mereka, lantas abul 'ash meminta perlindungan kepada zainab, pada saat Rasullullah dan sahabatnya menunaikan sholat subuh zainab Zainab berseru “Wahai kaum muslimin, saya Zainab binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, saya telah memberikan perlindungan kepada Abul Ash, maka lindungilah ia!” Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat, beliau bertanya kepada para sahabat, “Apakah kalian mendengar apa yang aku dengar ?” Para sahabat menjawab, “Benar.” Beliau lalu berkata, “Demi Allah, aku tidak tahu sedikit pun tentang itu sampai aku mendengar apa yang kalian dengar, sesungguhnya semua kaum muslim (sampai yang terendah tingkatannya pun) dapat memberikan perlindungan.”


Kemudian beliau pun menemui Zainab untuk mengetahui kebenaran berita itu, Zainab berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abul Ash adalah kerabat dan anak pamanku, serta anak-anakku, dan aku telah memberikan perlindungan kepadanya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Benar wahai putriku, muliakanlah tempatnya, dan jangan sampai ia berhubungan denganmu, sesungguhnya engkau tidak halal baginya.”


Para sahabatpun mengembalikan harta rampasan dan membebaskan rombongan abul 'ash,lalu pada saat mau kembali ke mekkah abul 'ash berbicara kepada zainab, mereka (para sahabat) mengajak abul 'ash untuk masuk islam tapi abul 'ash menolak dan mengatakan ‘Sungguh buruk diriku memulai agama baruku dengan pengkhianatan.’


Setelah bebas dan pulang ke mekkah Abul Ash memberikan harta- harta yang diamanahkan kepadanya kepada pemiliknya, kemudian ia berseru, “Wahai kaum Quraisy, apakah ada di antara kalian yang hartanya belum aku kembalikan?” Mereka menjawab, “Tidak ada, semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, kami telah mendapatimu sebagai orang yang memegang amanah dan mulia.” Lalu Abul Ash berkata, “Jika aku telah mengembalikan hak-hak kalian maka sekarang aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak diibadahi selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah! Demi Allah, tidak ada yang menghalangiku untuk masuk Islam sewaktu bersama Muhammad di Madinah kecuali aku takut kalian mengira bahwa aku ingin memakan harta kalian, tetapi setelah aku mengembalikan harta itu kepada kalian, dan sekarang aku telah melepaskan tanggunganku, maka aku masuk Islam.”


Setelah itu abul 'ash  kembali ke madinnah dan memulai rumah tangganya lagi dengan zainab, dan itu disambut gembira oleh Rasullullah dan para sahabat, namun mereka harus berpisah lagi untuk selama lamanya didunia ini, zainab wanita yang tegar dnan penyabar dipanggil oleh Allah, kesedihan pun sangat dirasakan oleh abul 'ash, , dan dengan anaknya2 lah yang mampu menjadi pelipur lara, meninggalnya zainab pun membuat Rasullullah bersedih, zainab meninggal karena sakit yang sudah lama diderita, sakit akibat keguguran, keguguran itu tetjadi pada saat zainab mau dibawa pulang kepada Rasullullah dan ditengah perjalanan dihadang oleh dua orang quraisy yang membuat kandungan zainab keguguran sehingga membuat Rasullullah berkata, “Jika kalian mendapati si fulan dan si fulan, dua orang laki-laki dari kaum Quraisy, maka bunuhlah.” Dan kepergian zainab pun membuat kesedihan yang lama terkenang kembali yaitu ketika melepas kepergian istrinya, Khadijah dan putri keduanya, Ruqayyah. Beliau pernah bersabda tentang Zainab, putri sulungnya ini, “Dia adalah putri terbaikku, ia dirundung musibah disebabkan olehku .”


Zainab adalah muslimah sejati sebagai seorang anak, istri dan ibu yang patut diteladani,wanita yang tak pantang menyerah Dan putus asa, didalam dirinya terdapat kesabaran dan keagungan yang  mengalir dari ayahnya Muhammad Rasullullah saw.